Australia Setujui Hubungan Energi Terbarukan dengan Singapura

Pemerintah Australia akan membangun ladang tenaga surya seluas 12.400 hektar yang menyalurkan energi ke Singapura, menghasilkan 6GW per tahun. Ladang ini akan memasok 15% listrik Singapura. Operasional dimulai awal 2030-an.

Proyek Ladang Tenaga Surya Australia

Pemerintah Australia telah memberikan lampu hijau untuk pembangunan ladang surya seluas 12.400 hektar di Northern Territory yang bertujuan untuk menyalurkan energi ke Singapura. Proyek ini, yang dikenal sebagai Australia-Asia PowerLink, ditetapkan menjadi kawasan surya terbesar di dunia, yang menghasilkan listrik sebesar 6GW setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, 4GW akan melayani klien industri di Darwin, dengan sisa 2GW memenuhi sekitar 15 persen dari kebutuhan listrik Singapura. Keputusan investasi akhir diantisipasi pada tahun 2027, dan pasokan listrik diharapkan akan dimulai pada awal tahun 2030-an.

Solusi Energi Terbarukan Singapura

Karena keterbatasan lahan, Singapura menghadapi tantangan dalam mengembangkan proyek energi terbarukan berskala besar seperti ladang surya. Meskipun energi surya dimanfaatkan, permintaan lahan yang tinggi membuatnya lebih mahal dibandingkan di negara-negara yang memiliki lahan lebih luas. Solusi inovatif seperti ladang surya terapung dan panel surya perkotaan juga memerlukan biaya lebih tinggi dibandingkan inisiatif surya tradisional.

Biaya Operasional di Singapura

Biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur energi Singapura juga tinggi. Pembangkit listrik tenaga gas di Singapura harus mematuhi standar lingkungan dan efisiensi yang ketat, yang memerlukan pemeliharaan yang mahal dan tenaga kerja terampil. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap keseluruhan biaya pembangkitan listrik di negara-kota tersebut.

Baca artikel aslinya : Australia Setujui Hubungan Energi Terbarukan dengan Singapura

Artikel ini pertama kali diterbitkan oleh ASEAN Briefing yang diproduksi oleh Dezan Shira & Associates. Firma ini membantu investor asing di seluruh Asia dari kantor-kantor di seluruh dunia, termasuk di Tiongkok, Hong Kong, Vietnam, Singapura, India, dan Rusia. Pembaca dapat menulis ke [email protected].

Lanjutkan Membaca