Ketidakpuasan terhadap Temu Tiongkok meningkat di Thailand

Konsumen dan pengusaha Thailand berupaya melarang penggunaan platform China Temu di pasar lokal Thailand.

Poin-poin Utama

  • Platform Temu dipandang sebagai ancaman oleh konsumen Thailand karena menawarkan produk China dengan harga yang sangat rendah.
  • Model bisnis platform, yang menghilangkan perantara dan memanfaatkan pembelian kelompok, telah terbukti sangat efektif.
  • Produk-produk China telah memberi dampak yang signifikan terhadap pasar Thailand, terutama karena harganya yang terjangkau dan besarnya volume impor.

Platform Temu, yang dikenal dengan slogan “Berbelanja Seperti Miliarder”, telah memperluas kehadiran globalnya dengan cepat dengan menawarkan harga yang sangat rendah untuk berbagai macam produk. Namun, masuknya platform ini ke pasar Thailand menghadapi tentangan keras dari para pelaku bisnis dan konsumen lokal karena kekhawatiran tentang persaingan yang tidak adil, gangguan rantai pasokan, dan pemutusan hubungan kerja. Pemerintah Thailand kini tengah memantau operasi Temu dengan saksama dan menjajaki strategi untuk mengatasi dampak platform tersebut terhadap ekonomi lokal.

Masuknya Temu ke Pasar Thailand

  • Temu meluncurkan aplikasi bahasa Thailand pada akhir Juli tahun lalu, menjadikan Thailand negara ketiga di kawasan itu yang menjadi tuan rumah platform tersebut.
  • Aplikasi Temu menawarkan harga baht, pengiriman gratis, dan sistem pengembalian uang, dengan produk biasanya membutuhkan waktu tidak lebih dari lima hari untuk dikirim dari Guangzhou ke Bangkok.5
  • Masuknya Temu ke pasar Thailand tidak berjalan mulus, karena telah memicu kekhawatiran akan persaingan tidak sehat, gangguan rantai pasokan, dan hilangnya pekerjaan.

Platform Temu dipandang sebagai ancaman oleh konsumen Thailand karena menawarkan produk China dengan harga yang sangat rendah.

Temu telah berhasil berekspansi pesat di pasar global, menguasai pangsa pasar besar dalam industri e-commerce di AS dan Eropa berkat model bisnisnya yang menghilangkan perantara dan memanfaatkan pembelian kelompok, yang terbukti sangat efektif.

Perusahaan ini hadir di Thailand pada bulan Juli 2023, menjadi negara ketiga yang menerima aplikasi tersebut. Platform tersebut dengan cepat dianggap sebagai ancaman bagi ribuan pengusaha dan konsumen di negara tersebut.

Saat ini, terdapat situasi tegang antara perusahaan dan konsumen Thailand, dengan munculnya gerakan menentang perusahaan di media sosial.

Kekhawatiran yang Ditimbulkan oleh Para Pelaku Bisnis dan Konsumen Thailand

  • Bisnis lokal membunyikan alarm peringatan atas dampak potensial terhadap operasi mereka, karena produsen Tiongkok yang menawarkan produk dengan harga jauh lebih rendah dapat menyebabkan penutupan pabrik dan pengangguran.
  • Kekhawatiran muncul mengenai kualitas dan keamanan produk yang dijual di platform Temu, karena mungkin tidak mematuhi standar Thailand.
  • Gerakan oposisi yang berkembang di media sosial mengungkapkan kekhawatiran tentang dukungan terhadap aplikasi yang tidak membayar pajak lokal dan berpotensi merampas pekerjaan para pekerja Thailand.

Gerakan media sosial telah menggunakan tagar seperti #แบนTemu (Ban Temu), yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap perusahaan di negara tersebut.

Menanggapi kritik dan ketegangan, otoritas Thailand dari berbagai organisasi pemerintah seperti Departemen Pendapatan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat telah mulai menangani situasi tersebut.

Tanggapan Pemerintah Thailand

  • Pemerintah Thailand telah menugaskan badan-badan terkait untuk mengembangkan strategi guna mengatasi masuknya Temu ke Thailand.7
  • Departemen Pendapatan telah menyatakan bahwa Temu saat ini tidak termasuk dalam undang-undang pendaftaran PPN Thailand, sehingga tidak mungkin memaksa platform tersebut untuk mendaftar PPN.8
  • Karena Temu menghadapi perlawanan kuat dari para pengusaha dan pengguna media sosial Thailand, ditambah dengan pengawasan ketat dari lembaga pemerintah, masuknya mereka ke pasar Thailand mungkin akan jauh lebih menantang dibandingkan upaya ekspansi global mereka hingga saat ini.9

Kehadiran produk China meningkat di pasar Thailand

Produk-produk China telah memberi dampak yang signifikan terhadap pasar Thailand, terutama karena harganya yang terjangkau dan besarnya volume impor.

Daya saing produk China di Thailand didorong oleh beberapa faktor. Pertama, biaya produksi di China tetap rendah karena skala ekonomi, teknologi manufaktur yang maju, dan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Hal ini memungkinkan produsen Tiongkok menawarkan produk dengan harga yang sulit ditandingi oleh produsen Thailand. Selain itu, perusahaan Tiongkok cepat beradaptasi dengan permintaan pasar, menawarkan berbagai macam produk yang memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.

Dampaknya terhadap perekonomian Thailand sangat besar. Banyak produsen lokal, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), kesulitan bersaing dengan harga impor Tiongkok yang rendah.

Hal ini mengakibatkan penurunan produksi, PHK, dan bahkan penutupan pabrik. Misalnya, hampir 2.000 pabrik di Thailand tutup tahun lalu, yang berdampak signifikan pada sektor manufaktur.